Tuesday, November 18, 2014

Peer to Peer (P2P)


Pengertian Jaringan Peer To Peer


P2P merupakan singkatan dari Peer-to-Peer (bahasa Inggris) atau teknologi dari “ujung” ke “ujung” pertama kali di luncurkan dan dipopulerkan oleh aplikasi-aplikasi “berbagi-berkas” (file sharing) seperti Napster dan KaZaA. Pada konteks ini teknologi P2P memungkinkan para pengguna untuk berbagi, mencari dan mengunduh berkas. .

                           



Sistem P2P yang sebenarnya adalah suatu sistem yang tidak hanya menghubungkan “ujung” satu dengan lainnya, namun ujung-ujung ini saling berhubungan secara dinamis dan berpartisipasi dalam mengarahkan lalu lintas komunikasi informasi-, pemrosesan-, dan penugasan pembagian bandwidth yang intensif, dimana bila sistem ini tidak ada, tugas-tugas ini biasanya diemban oleh server pusat.
Aplikasi P2P yang sebenarnya memerlukan satuan tim-tim kecil dengan ide cemerlang untuk mengembangkan perangkat lunak dan bisnis-bisnis yang mungkin dilakukan oleh perangkat tersebut – dan mungkin saja bisa membuat perusahaan besar yang sudah ada gulung tikar. P2P yang sebenarnya, bila diaplikasikan pada pasar yang sudah matang dan stabil adalah teknologi yang "mengganggu".
Ide mengenai konsep ini muncul kira-kira pada akhir dekade 1980-an, ketika jaringan komputer dan tentunya juga komputer telah mulai masuk ke dalam salah satu barang wajib dalam perusahaan, baik itu perusahaan kecil maupun besar. Tetapi, arsitektur ini berkembang dalam jaringan yang terlalu kecil untuk memiliki sebuah server yang terdedikasi, sehingga setiap komputer klien pun menyediakan layanan untuk berbagi data untuk melakukan kolaborasi antara pengguna.
Jaringan peer-to-peer pun mulai banyak digemari ketika Microsoft merilis sistem operasiWindows for Workgroups, meski sebelumnya sistem operasi MS-DOS (atau IBM PC-DOS) dengan perangkat MS-NET (atau PC-NET) juga dapat digunakan untuk tujuan ini. Karakteristik kunci jaringan tersebut adalah dalam jaringan ini tidak terdapat sebuah server pusat yang mengatur klien-klien, karena memang setiap komputer bertindak sebagai server untuk komputer klien lainnya. Sistem keamanan yang ditawarkan oleh metode ini terbilang lebih rendah dibandingkan dengan metode klien/server dan manajemen terhadapnya pun menjadi relatif lebih rumit. 
Peer-to-Peer atau lebih dikenal dengan P2P atau teknologi dari “ujung” ke “ujung” pertama kali di luncurkan dan dipopulerkan oleh aplikasi-aplikasi file sharing. Pada konteks ini teknologi P2P memungkinkan para pengguna untuk berbagi, mencari dan mengunduh berkas. Sistem P2P yang sebenarnya adalah suatu sistem yang tidak hanya menghubungkan “ujung” satu dengan lainnya, namun ujung-ujung ini saling berhubungan secara dinamis dan berpartisipasi dalam mengarahkan lalulintas komunikasi informasi-, pemrosesan-, dan penugasan pembagian bandwidht yang intensif, dimana bila sistem ini tidak ada, tugas-tugas ini biasanya diemban oleh server pusat.

Peer-to-peer menjadi sebuah alternatif aplikasi untuk mencari resource tertentu yang tidak ada diwebsite ataupun alternatif untuk berbagi resource tanpa sebuah web server yang harganya masih tergolong mahal. Selain itu pada jaringan Peer to Peer host dapat dijadikan server dan juga menjadi client secara bersamaan, Contohnya dalam file sharing antar komputer di jaringan Windows Network Neighbourhood ada 5 komputer (kita beri nama A, B, C, D, dan E) yang memberi hak akses terhadap file share dari B bernama data.xls dan juga memberi akses file soal.doc kepada C. saat A mengakses file dari B maka A berfungsi sebagai server. Kedua fungsi itu dilakukan oleh A secara bersamaan maka jaringan seperti ini dinamakan peer-to-peer.
Ide mengenai konsep ini muncul kira-kira pada akhir dekade 1980-an, ketika jaringan komputer dan tentunya juga komputer telah mulai masuk ke dalam salah satu barang wajib dalam perusahaan, baik itu perusahaan kecil maupun besar. Tetapi, arsitektur ini berkembang dalam jaringan yang terlalu kecil untuk memiliki sebuah server yang terdedikasi, sehingga setiap komputer klien pun menyediakan layanan untuk berbagi data untuk melakukan kolaborasi antara pengguna. Jaringan peer-to-peer pun mulai banyak digemari ketika Microsoft merilis sistem operasi Windows for Workgroups, meski sebelumnya sistem operasi MS-DOS (atau IBM PC-DOS) dengan perangkat MS-NET (atau PC-NET) juga dapat digunakan untuk tujuan ini. Karakteristik kunci jaringan tersebut adalah dalam jaringan ini tidak terdapat sebuah server pusat yang mengatur klien-klien, karena memang setiap komputer bertindak sebagai server untuk komputer klien lainnya. Sistem keamanan yang ditawarkan oleh metode ini terbilang lebih rendah dibandingkan dengan metode klien/server dan manajemen terhadapnya pun menjadi relatif lebih rumit.
Konsep ini pun kemudian berevolusi pada beberapa tahun terakhir, khususnya ketika jaringan Internet menjadi jaringan yang sangat besar. Hal ini mulai muncul kira-kira pada akhir dekade 1990-an, di saat banyak pengguna Internet mengunduh banyak berkas musik mp3 dengan menggunakan metode peer-to-peer dengan menggunakan program Napster yang menuai kritik pedas dari industri musik, seperti halnya Metallica dan banyak lainnya. Napster, pada saat dituntut oleh para pekerja industri musik, dikatakan memiliki anggota lebih dari 20 juta pengguna di seluruh dunia. Selanjutnya beberapa aplikasi juga dibuat dengan menggunakan konsep ini: eDonkey, Kazaa, BitTorrent, dan masih banyak lainnya. Meski banyak aplikasi peer-to-peer ini digunakan oleh pengguna rumahan, ternyata sistem ini juga diminati oleh banyak perusahaan juga.
                                    


Pengenalan jaringan dan perangkat lunak P2P 

Jaringan P2P telah berkembang secara luas dianatara para pengguna layanan internet begitu juga jaringan komputer profesional. Sistem perangkat lunak P2P seperti Kazza dan Napster yang merupakan aplikasi perangkat lunak paling banyak digunakan. begitu banyak bisnis dan situs internet yang mempromosikan teknologi P2P sebagai teknologi jaringan internet masa mendatang. meskipun tergolong aplikasi perangkat lunak baru, teknologi P2P memberikan perubahan drastis sistem jaringan masa depan. perangkat lunak data bersama telah menimbulkan kontroversi diluar segi hukum dan pengguna. Namun secara umum, para pakar tidak setuju terhadap P2P dan pengaruhnya dimasa mendatang.
Jaringan Peer to Peer tradisional
secara teknis P2P kepanjangan dari peer to peer. Kamus global mendeskripsikan P2P sebagai "suatu jaringan di dalam setiap jaringan kerja memiliki kapasitas dan tanggungjawab yang sama"
Wi Fi
berdasar pada bagan utama server, dapat diartikan dalam beberapa komputer didedikasikan untuk melayani yang lain.
Definisi ini merupakan arti lama jaringan peer to peer, di dalam jaringan P2P, komputer secara nonfisik berdekatan satu sama lain dan menjalankan protokol dan perangkat lunak yang sama.
sebagai contoh komputer pribadi/rumah di dalam jaringan kerja P2P diijinkan untuk berbagi data, printer, dan piranti yang lainnya. Meskipun satu komputer berfungsi sebagai pusat data atau server fax dalam waktu yang sama, setiap komputer pribadi/rumah dapat menjalankan fungsi ini dengan baik, dan hal ini yang mendasari dikembangkannya jaringan P2P.
perangkat lunak P2P 
DEfinisi spesifik perangkat lunak P2P yang dikemukakan oleh Dave Winer dari perusahaan perangkat lunak Userland menggambarkan 7 kunci karakteristik sistem perangkat lunak P2P yakni :
- perangkat antar-muka yang digunakan pengguna beroperasi diluar web browser.
- sebagai sistem komputer dapat beroperasi baik sebagai klien maupun server.
- perangkat lunak mudah digunakan dan berintegrasi dengan baik.
- di dalam sistem termasuk perangkat bantuan untuk membuat isi dan menambah fungsi.
- sistem menghubungkan dengan pengguna yang lain.
- perangkat lunak tambahan 'cross-network" seperti SOAP atau XML-RPC di dalam tampilan komputer peer to peer, pengguna dapat bergabung dalam jaringan P2P internet tidak hanya dalam jaringan lokal.

Aplikasi perangkat lunak Kazaa, Napster and P2P lainnya.
- sistem data bersama Mp3
- Napster
- Kazza dan Kazza lite
- eDonkey 
- Shareaza
- WinMX
- eMule
- BitTorrent
begitu banyak perusahaan yang terinspirasi oleh kesuksesan Napster dan Kazza serta berbagai pengembangan dari sistem p[erangkat lunak P2P. Namun beberapa pengguna di komunitas jaringan percaya bahwa kesuksesan Napster dan Kazza merupakan pengembangan dari teknologi P2P dan membutuhkan sedikit privasi, meskipun pangsa pasar pengguna sistem P2P masih tebuka lebar untuk diraih dan menarik keuntungan yang sangat banyak.


Keunggulan dan Kelemahan Jaringan Peer to Peer

Keunggulan Jaringan Peer To Peer
  1. Antar komputer dalam jaringan dapat saling berbagi-pakai fasilitas yang dimilikinya seperti: harddisk, drive, fax/modem, printer.
  2. Biaya operasional relatif lebih murah dibandingkan dengan tipe jaringan client-server, salah satunya karena tidak memerlukan adanya server yang memiliki kemampuan khusus untuk mengorganisasikan dan menyediakan fasilitas jaringan.
  3. Kelangsungan kerja jaringan tidak tergantung pada satu server. Sehingga bila salah satu komputer/peer mati atau rusak, jaringan secara keseluruhan tidak akan mengalami gangguan.
Kelemahan Jaringan Peer To Peer
  1. Troubleshooting jaringan relatif lebih sulit, karena pada jaringan tipe peer to peer setiap komputer dimungkinkan untuk terlibat dalam komunikasi yang ada. Di jaringan client-server, komunikasi adalah antara server dengan workstation.
  2. Unjuk kerja lebih rendah dibandingkan dengan jaringan client- server, karena setiap komputer/peer isamping harus mengelola emakaian fasilitas jaringan juga harus mengelola pekerjaan atau aplikasi sendiri.
  3. Sistem keamanan jaringan ditentukan oleh masing-masing user dengan mengatur masing- masing fasilitas yang dimiliki.
  4. Karena data jaringan tersebar di masing-masing komputer dalam jaringan, maka backup harus dilakukan oleh masing- masing komputer tersebut. 


Sumber :
http://en.wikipedia.org/wiki/Peer-to-peer
http://id.wikipedia.org/wiki/P2P
http://dosen.gufron.com/artikel/pengertian-jaringan-peer-to-peer-p2p/7/
https://www.facebook.com/notes/ade-firdaus/pengertian-jaringan-komputer-peer-to-peer-dan-client-server/518683308207946


No comments:

Post a Comment